Kategori

Perbedaan PC dan MAC

Perbedaan PC dan Mac




KOMPAS.com - PC dan Mac telah menjadi dua platform yang saling bersaing selama puluhan tahun. Hampir selama itu pula PC telah menjadi pilihan utama untuk konsumen karena developer aplikasi lebih banyak membuat software untuk sistem operasi Windows yang dipakai PC.

Akan tetapi, beberapa tahun terakhir hal tersebut mulai berubah. Kini, sebagian besar aplikasi Windows juga tersedia untuk sistem operasi Mac OS yang dipakai oleh platform komputer buatan Apple tersebut.

Dengan semakin tipisnya perbedaan Windows dan Mac OS, beberapa konsumen mungkin semakin bingung memilih di antara dua jenis platform komputer ini, terlebih lagi dengan akan diluncurkannya Windows 8 pada Oktober nanti.

Nah, untuk membantu memilih, berikut ini delapan perbedaan terpenting antara PC dan Mac yang bisa dicermati sebelum menjatuhkan pilihan.

1. Apple menonjolkan keindahan produk-produknya
apple-prides-itself-on-design
(Gambar: Business Insider)

Hal yang satu ini tak bisa dipungkiri: produk-produk Mac memang indah di mata. Apple memang sangat mempedulikan tampilan dari komputer Mac, baik seri iMac, Power Mac, maupun laptop MacBook.

Sementara itu, tampilan PC bergantung pada vendor komputer yang membuatnya. Penampilan antar merek bisa berbeda-beda. Biarpun begitu, ada pula PC yang sedap dipandang, seperti misalnya Ultrabook terbaru bikinan Dell.

2. Software Windows lebih banyak
windows-has-software-that-is-more-widely-available
(Gambar: Business Insider)

Meski kesenjangan jumlah aplikasi telah mulai menipis, Windows tetap memiliki lebih banyak software dibandingkan Mac. Salah satu jenis aplikasi yang paling menunjukkan hal ini adalah game, di mana kebanyakan dibuat untuk platform Windows.

Beberapa program pun berjalan lebih baik di Windows. Contohnya seperti Microsoft Office for Windows yang memiliki fitur dan fungsionalitas lebih banyak dibandingkan versi Mac.

3. Mac lebih mahal
you-get-better-customer-support-with-a-mac
(Gambar: Business Insider)

Secara umum, produk-produk Mac cenderung lebih mahal dibandingkan PC yang spesifikasi teknisnya  setara. Bahkan laptop tipis jenis Ultrabook (yang berbasis Windows) pun ada yang lebih murah beberapa juta rupiah dibanding MacBook Air.

Di puncak hirarki produk laptop Apple bertengger MacBook Pro with Retina Display yang super mahal. Harganya dipatok mulai 2200 dollar AS atau sekitar Rp 21 juta

4. PC adalah pilihan yang lebih baik untuk bermain game
windows-is-better-for-hardcore-pc-gamers
(Gambar: Business Insider)

Seperti disebut sebelumnya, aplikasi game lebih banyak ditemukan di Windows. Bukan hanya itu saja, komputer PC sebagai basis hardware Windows pun lebih terbuka dan gampang dimodifikasi. Misalnya, pengguna bisa dengan mudah meng-upgrade kartu grafis atau menambah kapasitas RAM agar game berjalan lebih lancar.

Sebaliknya, Mac tidak bisa menyaingi PC dalam hal gaming. Untuk memperoleh Mac dengan spesifikasi yang bisa diandalkan untuk main game, pengguna harus merogoh kocek sangat dalam.

5. Penampilan Windows dan Mac OS berbeda, tapi keduanya mudah dipakai
the-two-operating-systems-look-different-but-are-still-easy-to-use
(Gambar: Business Insider)

Pengguna PC yang beralih ke Mac untuk pertama kalinya mungkin dibuat bingung dengan user interface Mac OS yang berbeda dengan Windows. Akan tetapi, setelah menggunakannya untuk beberapa lama, akan terasa bahwa cara kerja Mac OS mirip dengan WIndows.

Tombol "Start" Windows, misalnya, sedikit banyak bisa diwakili oleh icon "Finder" pada Mac OS yang akan menampilkan semua program, dokumen, dan file lainnya yang ada di komputer Mac.

Mac OS memiliki kelebihan dalam hal bundel software, di mana sistem operasi ini datang dengan berbagai macam aplikasi berguna seperti iPhoto, Mail, Garage Band, iMovie, dan banyak lagi.

6. Mac cenderung lebih aman dari ancaman malware

macs-tend-to-be-safer-against-malware-and-viruses
(Gambar: Business Insider)

Dibanding PC, hanya sedikit pengguna yang memakai komputer Mac. Karena itu Mac masih relatif lebih aman dibanding Windows yang banyak dipakai orang. PC Windows seringkali menjadi korban hacking dan mutlak membutuhkan anti-virus.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa komputer Mac pun tak kebal terhadap ancaman cyber, seperti yang dibuktikan oleh beberapa malware Mac yang muncul belakangan ini, misalnya "LuckyCat". Apple pun telah mencabut slogan "bebas virus" untuk komputer Mac.

7. Pilihan hardware PC lebih banyak
pcs-have-a-larger-variety-of-hardware-to-choose-from
(Gambar: Business Insider)

Dengan banyaknya produsen perangkat keras PC, pengguna Windows pun memiliki banyak pilihan komponen yang bisa dipilih dalam merakit ataupun meng-upgrade PC.

Sebaliknya, komponen Mac hanya dibuat oleh Apple sehingga membatasi pilihan pengguna platform ini.

8. Ingin jalan tengah? Gabungkan saja keduanya
want-the-best-of-both-worlds-macs-can-run-windows
(Gambar: Business Insider)

Komputer Mac bisa menjalankan sistem operasi Windows baik melalui virtual machine ataupun secara langsung dari dalam sistem. Setiap Mac memiliki program Boot Camp yang memungkinkan pengguna memasang Windows pada komputer Mac.

Jika diinginkan, pengguna bahkan bisa membagi ruang hard disk yang diperuntukkan bagi Windows dan Mac OS X apabila kedua sistem operasi tersebut terpasang di komputer.

Tersedia pula pilihan untuk membangun sistem "hackintosh", yaitu komputer PC tradisional yang menjalankan sistem operasi Mac OS.

Manusia Sebagai Makhluk Individu

Manusia Sebagai Makhluk Individu


Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung
Dalam pembahasan manusia sebagai makhluk individu, disini kami membaginya menjadi dua.

A. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Individu


Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Menurut pendapat Dr. A. Lysen individu berasal dari bahasa latin individum, yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dipakai untuk meyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseleruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan sehingga sering disebut “ orang seorang” atau “manusia perseorangan”. Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang lain. Disini jelas bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosaialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu aspek, maka akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.
Masih terkait dengan persoalan antara individu satu dengan individu lainnya, maka manusia menjadi lebih bermakna apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersngkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini, individu dibebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemampuan satu masyarakat. Individu dalam tingkahlaku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan:
  1. Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya.
  2. Takluk terhadap kolektif.
  3. Ketiga mempengaruhi masyarakat.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.
Manusia dikatakan menjadi individu apabila pola tingkah lakunya sudah bersifat spesifik didalam dirinya dan bukan lagi menuruti pola tingkahlaku umum.
Didalam sebuah massa manusia cenderung menyingkirkan individu alitasnya karena tingkah lakunya adalah hampir identik dengan tingkahlaku massa yang bersangkutan. Dalam hubungan ini dapat dicirikan, apabila manusia dalam tindakan-tindakannya menjurus kepada kepentingan pribadi maka disebut manusia sebagai makhluk individu, sebaliknya apabila tindakan-tindakannya merupakan hubungan dengan manusia lainnya, maka manusia itu dikatakan makhluk sosial. Pengalaman menunjukkan bahwa jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri besar, maka pengabdiannya kepada masyarakat kecil. Sebaliknya jika seseorang pengabdiannya kepada diri sendiri kecil, maka pengabdiannya kepada masyarakat besar. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa proses yang dikatakan bahwa yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai ia adalah dirinya sendiri, disebut sebagai proses individualitas, atau kadang-kadang juga diberi nama proses aktualisasi diri.
B. Perkembangan Individu


Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan terdiri atas unsur jasmani dan rohani. Dalam rangka perkembangan individu, diperlukan suatu keterpaduan antara pertumbuhan jasmani dan rohani.
Individu tidak mampu berdiri sendiri, melainkan hidup dalam hubungan antara sesama inidividu. Dengan demikian, dalam hidup dan kehidupannya,  manusia selalu mengadakan kontak dengan manusia lain. Karena itu manusia sebagai individu juga merupakan makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat.  Sejak lahir sampai pada akhir hayatnya, manusia hidup ditengah-tengah kelompok sosial atau kesatuan sosial juga dalam situasi sosial yang merupakan bagian dari ruang lingkup suatu kelompok sosial. Kelompok sosial yang merupakan awal kehidupan manusia individu adalah keluarga. Dalam keluarga ada rasa saling tergantung diantara sesama manusia yang membentuk individu berkembang untuk beradaptasi dengan kehidupan dalam masyarakat. Hal ini menandakan bahwa manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri, tetapi diperlukan keberadaan dalam suatu kelompok (masyarakat) sehingga individu merupakan makhluk sosial. Ini berarti antara individu dan kelompok terdapat hubungan timbal balik dan hubungan yang sangat erat yang merupakan hubungan fungdional.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotipe dan genotipe. Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotipe). Faktor lingkungan (fenotipe) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar. Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotipe, dan faktor lingkungan (fenotipe) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap, melainkan terentang sebagai kesinambungan perkembangan sejak masa janin, bayi, anak , remaja, dewasa sampai tua. Istilah pertumbuhan lebih tertuju pada segi fisik atau biologis individu, sedangkan perkembangan tertuju pada segi mental psikologis individu.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor. Mengenai hal tersebut ada tiga pandangan, yaitu:
  1. Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar fakor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi, termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Misalnya, jika ayahnya seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula.
  2. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkuganlah yang akan menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan nativistik.
  3. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan diciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bisa tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan sebelumnya.
Pada dasarnya, kegiatan atau aktivitas seseorang ditujukan untuk memenuhi kepentingan diri dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan jiwa, rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis. Pemenuhan kebutuhan tersebut adalah dalam rangka menjalani kebutuhannya.
Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualisme. Paham individualisme menekankan kesususan, martabat, hak, dan kebebasan orang perorang. Manusia sebagai individu yang bebas dan merdeka tidak terikat apapun dengan masyarakat ataupun negara. Manusia bisa berkembang dan sejahtera hidupnya serta berlanjut apabila dapat bekerja secara bebas dan berbuat apa saja untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.


Manusia sebagai makhluk sosial adalah kodrat yag dimiliki manusia itu sendiri. Mulai dari pembentukan zigote sampai ketika manusia itu meninggal tak lepas dari perannya sebagai makhluk sosial. Setiap langkah hidupnya selalu melekatkan dirinya sebagai individu yang memiliki predikatnya, yaitu manusia sebagai makhluk sosial.

Makhluk sosial di sini maksudnya adalah makluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial. Meliputi interaksinya maupun bagaimana kehidupannya dalam lingkungan-lingkungan sosial yang menjadi tempat manusia itu tinggal. Tempat mereka berkembang biak dan melakukan berbagai aktivitas dalam mengisi hidup mereka dengan berkehidupan sosial.

Ada beberapa hakikat yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk yang tidak pernah bisa lepas  atau melepaskan diri dari lingkungan sosial maupun aktivitas sosial. Hal ini tentunya berkaitan pula dengan peran manusia yang juga sebagai makhluk individu. Makhluk yang mempunya cipta, rasa dan karsa.

Cipta untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan ide yang dimilikinya. Rasa yaitu perasaan yang meliputi berbagai emosi yang mungkin dapat ia keluarkan sebagai seorang individu. Ini menyangkut karakteristik masig-masing individu tersebut.

Sementara untuk karsa, yaitu kehendak yang dimiliki manusia yang membuatnya memiliki keinginan untuk melakukan segala sesuatu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan peribadinya. Berikut ini hakikat manusia sebagai individu yang menjalankan perannya yang tiada lain adalah manusia sebagai makhluk sosial.

Makna Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Makna yang terkandung dalam peran manusia sebagai makhluk sosial yaitu hal-hal yang membuat manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup berdampingan dengan manusia lainnya dalam sebuah lingkungan masyarakat atau dinamakan juga dengan istilah bersosialisasi. Mereka saling berinteraksi satu sama lain mulai dari hal-hal yang sifatnya kecil hingga yang besar.

Mulai dari interaksi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sampai iteraksi yang bertujuan untuk memneuhi kebutuhan sekunder dan tertiernya. Peran manusia sebagai makhluk sosial inilah yang pada akhirnya membuat manusia mengenal apa yang dinamakan bahasa atau simbol-simbol lain. Alat yang sering dipergunakan dalam kegiatan interaksinya sebagai makhluk sosial.

Dualisme Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Dialisme dalam hal ini adalah peranan manusia yang tidak hanya memiliki peran dalam peran manusia sebagai makhluk sosial saja, tetapi juga manusia sebagai makhluk individu. Keduanya berkaitan erat satu sama lain dan saling mempengaruhi dalam kehidupannya.

Mulai dari ketika manusia itu berada di dalam kandungan sebagai sel telur yang telah dibuahi atau dikenal dengan istilah Zigote, sampai ketika manusia itu meninggal. Dualisme ini selalu melekat di dalam diri manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna.

Sebagai seorang individu, manusia memiliki tugas dan peran lainnya yaitu manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai indvidu dengan kemampuan dan keunikan dirinya sebagai indvidu untuk bisa dipergunakan dalam masyarakat.

Dengan begitu, peran manusia sebagai makhluk sosialnya dapat dilakukan dengan memanfaatka potensi-potensi individu yang dimilikinya. Begitupun dengan kelemahan yang dimiliki manusia sebagai makhluk individu yang dapat dilengkapi oleh individu lainnnya. Proses saling melengkapi ini dilakukan ketika mereka hidup dalam suatu lingkungan masyarakat.

Tiga Aspek yang Dimiliki Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiiki tiga aspek penting dalam hidupnya. Ketiga aspek ini meliputi:

1. Aspek Organik

Aspek organik ini yaitu manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki fisik yang disebut jasmani. Organ tubuh manusia mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, hingga ia bisa disebut sebagai manusia. Tidak disebut binatang tertentu atau tumbuhan yang juga merupakan ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi ini.

2. Aspek Psikologis

Aspek psikologi di sini yakni unsur rohaniah yang terdapat dalam diri manusia sebagai makhluk sosial. Jiwa atau ruh yang menjadikan seorang manusia itu hidup dan memiliki ciri-ciri hidup. Mulai dari bernafas, tumbuh, berkembang, dan dapat memiliki pemikiran-pemikiran yang sifatnya abstrak. Termasuk memiliki perasaan tehadap segala sesuatu yang dialaminya dalam hidupnya baik sebagi individu maupun manusia sebagai makhluk sosial.

3. Aspek Sosial

Aspek sosial yang dimaksud, yaitu adanya kebersamaan yag menjadi bagian dari ciri manusia sebagai makhluk sosial. Dalam situasi atau kondisi tertentu mereka melakukan sesuatu secara bersama-sama. Mereka melakukan kerja sama dengan manusia lainnya untuk menghasilkan sesuatu bisa juga dalam upayanya untuk mewujudkan peranan manusia sebagai makhluk sosial.

Ketahanan Hidup Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Seorang manusia tidak dapat bertahan hidup jika ia tidak melakukan peran manusia sebagai makhluk sosial. Ia tidak hidup sendiri walaupun sudah diberi akal dan kemampuan yang sempurna sebagai makhluk individu. Mereka tetap membutuhkan orang lain. Tidak bisa hidup sendiri atau bahkan terisolasi dari manusia lainnya. Manusia tidak memiliki ketahananan untuk hidup seorang diri.

Itulah sebabnya pada kondisi tertentu terkadang manusia menjadikan makhluk lain untuk dijadikan kawan atau teman sosialisasi sebagai pengganti manusia. Walaupun pastilah tidak seideal ketika ia berinteraksi dengan sesama manusia.

Hal ini dapat kita lihat dalam sebuah film yang cukup terkenal, yaitu “Cast Away”. Dalam film tersebut tokoh utama yang terdampar sendirian di sebuah pulau yang tidak berpenghuni menjadikan sebuah benda berbentuk bola yang ditemukannya untuk dijadikan teman bicaranya. Hal itu dikarenakan ia tidak akan tahan hidup tanpa melakukan interaksi dengan manusia lainnya karena ia adalah manusia sebagai makhluk sosial.

Cara Bermasyarakat Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Masyarakat adalah tempat aktualisasi seorang manusia sebagai makhluk sosial. Dalam bemayarakat manusia memiliki cara-cara tertentu utuk menyukseskan peran manusia sebagai makhluk sosial. Cara-cara ini dikenal pula dengan bentuk interaksi sosial yang ada dalam masyarakat. Berikut ini cara-cara yang dilakukan manusia untuk beriteraksi dalam hidup bermasyarakat:

1. Imitasi

Dalam proses imitasi ini seorang manusia sebagai makhluk sosial bersikap, bertindak, bertingkah laku atau berpenampilan dalam rangka meniru orang lain. Hal ini dilakukan karena dalam masyarakat biasanya adanya persamaan inilah yang membuat interaksi dapat berjalan dengan menyenangkan. Tentunya dengan tidak memperlihatkan peniruan itu sacara jelas, hingga orang yang ditiru merasa kita menirunya habis-habisan.

2. Sugesti

Sugesti ini lebih pada tindakan dalam rangka memberikan pengaruh kepada orang lain dalam peran manusia sebagai makhluk sosial. Caranya dengan memberikan stimulus-stimulus atau rangsangan tertentu yang membuat seseorang dengan mudah dipengaruhi. Akibatnya, orang tersebut melakukan sugesti yang kita berikan tanpa berpikir secara rasional.

3. Simpati

Simpati adalah suatu sikap yang ada pada seseorang yang memliki ketertarikan kepada individu lain yang ada dalam masyarakat. Ketertarikan ini bisa disebabkan oleh penampilannya, karismanya, kebijaksanaannya, pola pikirnya, dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang dianggap memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang yang menaruh simpati tersebut dalam kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

4. Identifikasi

Suatu keinginan untuk menyerupai atau mengidentikan diri seorang indvidu dengan individu yang lainnya. Biasanya, sasaran yang diidentifikasi, yaitu seorang tokoh idola yang berasal dari public figure atau tokoh yang cukup dikenal oleh masyarakat. Jadi, ketika seseorang tersebut tampil ia dapat mengingatkan kita pada tokoh yang ia identifikasi tersebut. Ini termasuk kebiasaan normal dari manusia sebagai makhluk sosial.

5. Empati

Empati Ini adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang untuk turut serta merasakan suatu hal yang dialami oleh orang lain yang ada dalam masyarakat. Ketika orang lain mengalami sebuah penderitaan, maka kita seolah-olah ikut merasakan penderitaan yang dialami orang tersebut. Hal ini juga lumrah dilakukan manusia sebagai makhluk sosial.

Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya. Baik itu dalam masyarakat dan kemasyarakatan, Selain itu, juga fungsi dan tugasnya di masyarakat sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.

Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil.  Agar  individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk dapat menjadi manusia sebagai makhluk sosial.

MUDIK

MUDIK LEBARAN.



Mudik lebaran merupakan sebuah tradisi Kas Bangsa Indonesia yang dilakukan setiap tahunnya menyambut Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Kegiatan ini dilakukan oleh para  perantau / pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya melepas rindu berkumpul dengan sanak saudara, silaturahmi dan juga sowan pada orang tua, karena sudah beberapa bulan atau tahun berpisah. Mudik berasal dari bahasa jawa "Mulih Dhisik" yang artinya pulang dulu.

kegiatan mudik yang serentak dilakukan di semua kota di Indonesia membuat suasana mudik terasa ramai, semangat kebersamaan dalam perjanalan memberikan kesan kemerian tersendiri. dengan menenteng kardus membawa oleh-oleh untuk saudara di rumah  dan kerinduan dalam perjalanan ingin segera bertemu membuat hati kadang sampai meneteskan air mata. Indahnya suasana mudik membuat  kita faham akan arti kerinduan, kebersamaan dan kekeluargaan.



Libur Nasional yang panjang tidak di sia-siakan begitu saja oleh para pemudik , setelah kumpul keluarga berlebaran dan saling maaf-memaafkan, biasanya pemudik juga mengunjungi tempat-tempat wisata, rekreasi bareng keluarga, melepas lelah setelah setahun bekerja. bercanda tawa tersenyum bahagia. kesempatan yang hanya dapat di rasakan setahun sekali ini memang benar-benar membawa arti tersendiri bagi para pemudik. tiada hari yang seindah dan sebesar saat mudik lebaran.



IKI-SAIIN.BLOGSPOT.COM  mengucapkan :
Selamat Merayakan Lebaran Idul Fitri
Minal Adin Wal Faidin.
Mohon Maaf Lahir dan Batin


Lailatul Qadar



Lailatul Qadar


Malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang terjadi pada Bulan Ramadhan, Dimana pada malam tersebut penuh dengan kemuliaan, kebesaran, semua amalan ibadah dilipat gandakan bagaikan kita mengerjakan amalan ibadah 1000 bulan, Pada malam Lailatul Qodar pula Permulaan dari Turunnya Al Quran ,  Sebuah kitab yang suci, kitab yang mulia, yang menerangkan yang benar dan yang salah, mengajarkan manusia menjadi mahkhluk yang sempurnah seutuhnya, mengingatkan manusia pada sang pencipta dan mengajarkan hubungan baik antar sesama manusia.
Malam lailatul Qodar, benar-benar sebuah malam yang mulia, malam yang di dalamnya penuh berkah, penuh pahala, penuh kemuliaan dan pada malam itu para malaikat turun termasuk juga malaikat Jibril,  dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.


Surat Al Qadar, surat ke-97:

innaa anzalnaahu fii laylati alqadri
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan
wamaa adraaka maa laylatu alqadri
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
laylatu alqadri khayrun min alfi syahrin
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
tanazzalu almalaa-ikatu waalrruuhu fiihaa bi-idzni rabbihim min kulli amrin
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
salaamun hiya hattaa mathla'i alfajri
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. 



Kapan Kah Terjadinya Malam Lailatul Qodar

Rasullullah SAW menerangkan bahwa malam Lailatul Qadr itu terjadi pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya)
“Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai luput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat Ibnu Umar (dia berkata): Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan tanda-tanda datangnya malam mulia ini sebagai berikut:
  1. Udara dan suasana pagi yang tenang. Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.” 
  2. Esok harinya cahaya matahari agak meredup, bersinar cerah tapi tidak kuat. Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar seperti nampan.”
  3. Bulan nampak separuh bulatan. Abu Hurairoh ra pernah berkata bahwa mereka pernah berdiskusi tentang lailatul qadar disamping Rasulullah SAW lalu beliau bersabda; “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.”
  4. Sewaktu malam tampak terang, tidak dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang, dan tidak ada aktivitas meteor yang jatuh digalaksi. Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan), sebagaimana hadits dari Watsilah bin al-Asqo’.
  5. Terbawa kedalam mimpi. Beberapa sahabat Rasulullah SAW mengalami mimpi berjumpa dengan malam lailatul qadar.
  6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Allah, tidak seperti malam-malam lainnya.
Amalan yang dilakukan pada sepuluh malam terakhir dari Ramadhan, diantaranya :

  1. Tidak tidur di malam-malam yang sepuluh itu
    Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menghidupkan malam-malam yang sepuluh ini dengan melakukan shalat tahajjud.
  2. Membantu keluarga untuk beramal shaleh
    Didalam hadits Abu Dzar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallammelaksanakan shalat malam bersama mereka (kaum muslimin) pada malam 23 dan 25. Disebutkan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengajak keluarga dan istri-istrinya pada malam 27 secara khusus. Hal ini menunjukkan kesungguhan beliau membangunkan mereka di hari-hari ganjil yang diharapkan terjadi didalamnya Lailatul Qodr
    Sofyan Tsauriy mengatakan,”Aku menginginkan jika telah masuk sepuluh hari terakhir melaksanakan shalat malam dan bertahajjud didalam serta membangunkan keluarga dan anaknya untuk melaksanakan shalat jika mereka sanggup melaksanakannya.”
  3. Memperbanyak doa di malam-malam itu
    Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata; “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul Qodar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah; ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNA” (ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pema’af mencintai kema’afan, maka ma’afkanlah daku).” (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani)
    Sofyan Tsauriy berkata,”Berdoa di malam itu lebih aku sukai daripada melaksanakan shalat. Dan jika dia membaca maka dia berdoa dan berharap kepada Allah didalam doanya yang barangkali Dia swt menyetujui permintaannya. Memperbanyak doa lebih utama daripada melaksanakan shalat yang tidak diperbanyak doa didalamnya namun jika dia membaca lalu berdoa maka itu baik.”
  4. Mensucikan yang lahir dan batin
    Para salafusshaleh dahulu menganjurkan untuk mandi di setiap malam dari malam-malam yang sepuluh akhir Ramadhan. diantara mereka ada yang mandi dan menggunakan wangi-wangian di malam-malam yang diharapkan terjadinya Lailatul Qodr didalamnya. Tidak sepatutnya bagi seorang yang bermunajat kepada Sang Penguasa (Allah swt) didalam khalwatnya kecuali dia telah menghiasi keadaan lahir dan batinnya.
  5. Malamnya seperti siangnya yang tidak melalaikannya
    Sebagian para salafusshaleh berpendapat bahwa kesungguhan di (malam) Lailatul Qodr adalah juga seperti kesungguhan di siang harinya dengan senantiasa bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh.
    Imam Syafi’i berkata,”Dianjurkan agar kesungguhannya di siang hari seperti kesungguhannya di malamnya.” Hal ini menunjukkan anjuran bersungguh-sungguh di setiap waktu dari sepuluh malam terakhir baik di siang maupun malam harinya.Seperti Halnya saat siang hari saat ber puasa.
  6. Diantara ibadah yang paling mulia yang mendekatkan dirinya kepada Allah swt pada waktu ini adalah tabattul (Fokus dalam beribadah kepada Allah)
    waudzkuri isma rabbika watabattal ilayhi tabtiilaan
    Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.
    rabbu almasyriqi waalmaghribi laa ilaaha illaa huwa faittakhidzhu wakiilaan
    [73:9] (Dia-lah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.

    Artinya : artinya mengosongkan hatinya hanya untuk-Nya, meninggalkan debat, obrolan, ikhtilath yang tercela, mematikan HP, berbagai kesibukan dan hendaklah anda menyendiri dan berhias dengan munajat kepada Tuhanmu, berzikir dan berdoa kepada-Nya.
  7. Mensensitifkan hati
    Cermatilah senantiasa niatmu karena niat seseorang lebih baik daripada amalnya, maka introspeksilah.
  8. Renungkanlah bahwa kedudukanmu adalah sesuai dengan kadar kesungguhanmu
    Janganlah kamu tinggalkan satu pintu dari kebaikan kecuali kamu mengetuknya, sesungguhnya variatif didalam amal-amal ketaatan adalah obat dari kejenuhan seseorang.
  9. Hendaklah kamu bersungguh-sungguh dan berlelah-lelah dengan disertai kesabaran
  10. Menyedikitkan Perkataan
    Saya menyarankan agar menyedikitkan perkataan-perkataan di saat siang dan malam, hendaklah memperhatikan perkara-perkara ini, hendaklah diam (tidak berbicara) karena sesungguhnya siapa yang diam maka selamat.
  11. Ingatlah bahwa ini adalah zaman berkompetisi maka janganlah engkau ridho dengan kegagalan.
    Salah seorang dari mereka mengatakan,”…. Orang-orang telah sukses dengan ampunan, rahmat, pembebasan, pelipatgandaan amal-amal mereka dan mengharapkan surga sedangkan engkau tetap di tempatmu dengan terbelenggu oleh berbagai kesalahan.” Tidak dan tidak mungkin engkau rela, karena itu bersungguh-sungguhlah selalu dengan izin Allah.
  12. Berbaik sangka kepada Allah
    Jika kamu kehilangan sesuatu maka bangunlah dan berusahalah barangkali kamu akan mendapati penggantinya. Sesungguhnya Dia swt menahan pemberian bagi orang buruk sangka terhadap Allah swt. seandainya kamu berbaik sangka terhadap Allah maka amalmu akan semakin baik karena kamu akan mencintai-Nya dengan kecintaan yang dalam. Wahai Allah kami meminta cinta-Mu dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu serta cinta setiap amal perbuatan yang mendekatkan kami ke surgamu.”
  13. Jadikan ibadahmu dalam keadaan sepi yang tidak dilihat kecuali oleh Allah
    sesungguhnya hal itu dapat mengantarkannya menuju ikhlas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,”Shalat sunnah seseorang yang tidak dilihat orang lain sama dengan shalat yang disaksikan orang lain dua puluh lima (kali).”
  14. Gabungkan antara kuantitas dan kualitas…