Kategori

Cara Memilih Seorang Pemimpin Menurut Rasulullah SAW.


Menjelang pemilihan presiden 9 juli mendatang kita memiliki hak untuk memilih dan menentukan pemimpin yang akan memimpin kita selama 5 tahun kedepan. Sebagai umat muslim kita telah memiliki suri teladan Rasulluhllah Muhammad SAW.  Yang telah memberikan contoh kepada kita dalam berbagai macam hal di kehidupan ini. Termasuk bagaimana cara kita akan memilih dan menentukan seorang pemimpin. Berikut ini anjuran Rasullullah dan memilih dan menentukan seorang pemimpin. : 

1. Beriman dan Beramal Shaleh
Ini sudah pasti tentunya. Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat. Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk amal soleh.





2. Niat yang Lurus
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”
Karena itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.


3. Laki-Laki
Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).

4. Tidak Meminta Jabatan
Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,
”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)

ini hal yang paling penting TIDAK MEMINTA JABATAN  yg membedakan JOKOWI - JK dan yang lain. Keduanya bukan Pemilik Partai atau pun Pemimpin partai tapi mendapat amanah dari partai. 

kita tau semua bahwa sosok JOKOWI-JK  maju sebagai CAPRES dan CAWAPRES bukan karena dia MEMINTA JABATAN tapi dorongan dari semua pihak, desakan dari semua rakyat, yang menginkan sosok pemimpin yang memiliki suri tauladan dan merakyat. JOKOWI maju sebagai capres karena MENDAPAT AMANAH DARI  Ibu MEGA WATI. Beliau Ibu Mega melihat sosok JOKOWI  ini seorang pemimpin yang Merakyat, sederhana,  Pekerja Keras, Tak kenal lelah siang malam, bekerja keras demi membawa perubahan buat bangsa indonesia, Beliau JOKOWI tidak meninggalkan Solo dan tidak meninggalkan Jakarta. Beliau tetap bekerja dan mengapdi untuk bangsa dan negara ini. karena sosok Kepemimpinan Beliau bukan hanya di butuhkan di Solo dan Jakarta. tapi di butuhkan  oleh semua rakyat Indonesia ini. dari  Tanah Aceh sampai Papua semua Butuh beliau. dan untuk warga Jakarta  aku mohon restunya Ikhlasnya Bapak Jokowi Untuk Memimpin Bangsa ini, kami semua rakyat Indonesia butuh sosok Bapak JOKOWI. UNTUK INDONESIA HEBAT. 

Kita tahu bahwa Indonesia ini memiliki hutang  yang cukup besar, maka sepatutnya di butuhkan Pemimpin yang sederhana, bisa menghemat pengeluaran, mengoptimalkan ekonomi rakyat.   kita tentu sudah bosan dengan gaya seorang pemimpin yang haus kekuasaaan, membagi-bagikan kursi, membagi-bagikan Mobil, janji sana janji sini. hampir semua orang di beri janji.  janji kepada satu orang saja kadang kita lalai apa lagi janji ke semua  penduduk indonesia. Sosok pemimpin yang kita butuhkan adalah yang Kerja KONKRIT  BUKAN JANJI-JANJI. 


5. Berpegang pada Hukum Allah

Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin.
Allah berfirman,
”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.” (al-Maaidah:49).








6. Memutuskan Perkara Dengan Adil
Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).


7. Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda,
”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”


8. Tidak Menerima Hadiah
Seorang rakyat yang memberikan hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin menolak pemberian hadiah dari rakyatnya. Rasulullah bersabda,
” Pemberian hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).


9. Tegas
ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.


10. Lemah Lembut
Doa Rasullullah :
"Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka berlemah lembutlah kepadanya"