Kategori

Mati Muda di Pelukan Janda

Film Mati Muda di Pelukan Janda


Mati Muda di Pelukan Janda merupakan film Indonesia yang dirilis pada 22 September 2011 yang disutradarai oleh Helfi Kardit serta dibintangi oleh Ihsan Tarore dan Ayu Pratiwi.


-saiintv.co.cc


Sinopsis


Rahmat, lulusan SMA namun tak mampu melanjutkan studinya ke kuliah karena tidak punya biaya. Sejak umur 7 tahun ia yatim piatu dan diangkat oleh Mba Bunga alias Mas Bambang pemilik salon “Mawar”. Meski hidup bersama banci namun Rahmat tumbuh menjadi lelaki tulen yang pintar, baik, soleh dan berbakti.

Salon Mawar berhadapan dengan rumah Ratih, janda muda yang sudah 2 tahun ditinggal mati suaminya. DIam-diam Rahmat menaruh hati pada Ratih. Namun janda lain yang tinggal di daerah itu, Mpok Sari, naksir berat sama Rahmat. Ia bahkan selalu mengirim makanan ke salon Mawar dan secara sepihak gembar gembor Rahmat adalah calon suaminya, namun Rahmat dengan sopan selalu menolak dan menghindar.
Saking cemburunya, Mpok Sari pun tega melakukan fitnah agar warga memusuhi Ratih. Ratih berusaha menyangkal setiap berita miring tentang dirinya namun Ratih tak punya kekuatan untuk mempertahankan kebenaran

Born of Hope

Born of Hope



Born of Hope: The Ring of Barahir is a 2009 fantasy-adventure fan film directed by Kate Madison and written by Paula DiSante (as Alex K. Aldridge) that is based on the appendices of JRR Tolkien 's The Lord of the Rings . The film centres on the communities affected by Sauron 's war;the story of Arathorn II and his relationship with Gilraen, and the importance of the Dúnedain bloodline.
The bulk of the film was shot at the West Stow Anglo-Saxon Village in Suffolk . Forest scenes were shot in Epping Forest , and flyover shots include views of Snowdonia National Park and Derwentwater .


Born of Hope Full Movie  



-saiintv.co.cc



Plot
In the late Third Age , Sauron's power is increasing, and he has sent his Orcs to seek out the remnants of the bloodline of Elendil , kept alive in the Dúnedain . Dirhael, his wife Ivorwen and their daughter Gilraen are fleeing from an attack on their village when they are ambushed by Orcs on a forest road, and saved by a group of rangers led by Arathorn. Not having any place safer to go, the refugees go with Arathorn to Taurdal, the village led by his father and Chieftain of the Dúnedain, Arador . While there, Arathorn and Arador ponder the Orcs' motives after finding various pieces of jewelry on their bodies. During her stay in Taurdal, Gilraen falls in love with Arathorn.
In light of the attacks on surrounding settlements, Arador leads his forces on a campaign against the Orcs in the area in an attempt to restore peace to the region. Meanwhile, he sends Arathorn separately in an attempt to determine the meaning behind the attacks. Both are successful, and Arathorn discovers the orcs are serving Sauron, who seeks the Ring of Barahir . Arathorn and Gilraen receive Arador's blessing to be wed, but Arathorn cannot summon the courage to ask Dirhael for his daughter's hand. Arador is summoned to Rivendell to seek Elrond's council, and the wedding is postponed until his return. Arathorn eventually confronts Dirhael, and receives permission to marry his daughter. Arathorn and Gilraen are married.
A year later, Arador is killed by a hill troll in the Coldfells , making Arathorn the chieftain of the Dúnedain. Gilraen becomes pregnant and gives birth to a son, Aragorn . Taurdal knows peace for a while, until Elladan and Elrohir come with news from Rivendell . Elrond has sensed that danger is once again threatening the region, and they request that Gilraen and Aragorn be brought back to Rivendell for safekeeping, as is the tradition with all Dúnedain heirs to the chiefdom . Before Arathorn and Gilraen can come to a decision, orcs attack the village. They are beaten off, however, many Rangers fall, and Arathorn's closest friend, Elgarain, is mortally wounded while defending Gilraen. Arathorn then leads the remaining Rangers in pursuit of the stragglers. They are successful, but Arathorn is mortally wounded in the process. Without a chieftain capable of leading them, the Dúnedain abandon Taurdal and go into hiding in small secret settlements in the forests of Rhudaur , while the Elven twins, Elladan and Elrohir , bring Aragorn with his mother Gilraen to Rivendell, and safety.

Snowblind



Snowblind Movie

Snowblind is a 2010 independent film about a post-apocalyptic world after an ice-age devastated civilization. The film was released in 2010, and was produced by Mangofilm It was also released on Blu-ray and in 3D. The movie is also known as Snowblind 3D. It is made free for personal distribution on torrent sites under the Creative Commons License, as long as money is not charged.






Snowblind Full Movie 

-saiintv.co.cc

PENGERTIAN, UNSUR-UNSUR DAN SEJARAH SENI KRIYA NUSANTARA

SENI KRIYA NUSANTAR

 I.         Pengertian

Pengertian dari seni Nusantara adalah beragam bentuk kesenian yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia.  Ragam bentuk kesenian Nusantara tumbuh sebagai hasil olah budaya masyarakat yang hidup disuatu wilayah sesuai dengan adat istiadat dan kondisi lingkungannya

II.      Sejarah

Seni rupa Indonesia memang belum bisa dikatakan memiliki jati dirinya sendiri. Jika mau mengilas balik seni rupa nusantara, Perjalanan Seni Rupa Indonesia mengungkap fakta dari semula, nusantara memang tak memiliki seni rupanya yang otentik. Kebudayaan nusantara dipercaya tercipta lewat migrasi Yunnan dan bangsa Austronesia, sekitar 4000 tahun yang lalu. Saat itu seni pertama kali lahir, sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Seni menjadi semacam barang yang bermanfaat dijual atau digunakan dalam ritual keagamaan. Seni hasil para migran ini kemudian yang menjadi dasar kebudayaan di Indonesia. Penemuan arkeologi guci perunggu bermotif ganda; membuktikan pengaruhnya pada seni rupa motif parang rusak batik Jawa sekaligus motif tameng Papua.
Gelombang migrasi yang sama terus berulang secara berjangka. Seiring itu pula kebudayaan nusantara terus berkembang. Mulai dari migrasi Dong Son pada 500 SM yang mengenalkan kebudayaan perunggu, hingga masuknya Islam, yang menciptakan sosok punakawan di wayang Jawa.

Campur aduk gado-gado pengaruh aneka kebudayaan ini menghasilkan sosok seni rupa yang menyesatkan di Indonesia. Indonesia memiliki seni yang paling primitif sekaligus berdampingan dengan seni yang paling kontemporer. Saat seniman ”kubu” Bandung dan Yogyakarta telah mengenal pop art ala Andi Warhol, seniman Asmat masih setia menggunakan tiga warna alam dalam karyanya.

Renesans bertopik lokal
Seni rupa modern Indonesia sendiri bergerak campur aduk. Kusnadi dalam Seni Rupa Modern menyatakan, seniman-seniman Indonesia dibentuk melalui orientasi Timur sekaligus Barat, tanpa mengenal adanya batasan-batasan geografis, wilayah, bangsa bahkan zaman. Sejak dirintis oleh Raden Saleh, seni rupa modern Indonesia berjalan tanpa ”sengaja”. Sekaligus juga tanpa arah yang jelas. Raden Saleh menerapkan gaya melukis ala renesans, namun dengan topik-topik lokal. Hasilnya muncul dalam karya Harimau Minum, Bupati Majalengka atau Penangkapan Pangeran Diponegoro. Sejak awal idealisme seni rupa modern Indonesia belum terbentuk, dan sama seperti kondisi politik saat itu; terjajah seni rupa klasik Barat. Uniknya, seni klasik Barat saat itu menjadi landasan seni modern Indonesia. Carut marut semakin kencang, mengingat di saat bersamaan seni lukis Bali tetap berkembang dengan dunianya sendiri.
Masalah menjadi lebih kompleks sejak seni rupa Indonesia sendiri sebenarnya terbagi-bagi sesuai gejolak politik saat itu. Kusnadi dalam periode Revolusi Fisik Kemerdekaan mengelompokkan Affandi, Hendra, Sudarso, Trubus, Dullah dan kawan-kawan sebagai seniman pada era sebelum kemerdekaan. Karya mereka berbeda jauh dengan karya-karya seniman era 80-an, era 2000-an atau bahkan kembali pada karya seniman masa Hindia Belanda. Seni rupa Indonesia bukan hanya terbagi atas aliran-aliran ala Barat, namun juga terbagi atas periode-periode politik nusantara.
Ruwetnya identitas seni rupa Indonesia ini terus berlanjut bahkan di masa kontemporer. Seni rupa Indonesia menginduk ke Barat, tanpa melewati tahapan yang sama. Sebuah dunia seni rupa yang masih mencari identitas diri, bagaikan seorang remaja yang baru menginjak pubertas, mengekor identitas seni Barat yang telah rampung.
Salah satu bentuk rancu terjadi dalam pengertian surealisme di seni rupa Indonesia. Kurator Jim Supangkat sempat mengeluh, saat berhadapan dengan karya-karya mistis Indonesia. Surealisme nusantara masih mengawal soal kekuatan gaib atau mahluk-mahluk-mahluk mitologi yang bercampur pemahaman pribadi. Berbeda dengan surealisme Barat yang murni bermain dengan alam pikiran manusia.
Barat memiliki kerangkanya sendiri setelah melalui perjalanan yang panjang. Aliran Cobra misalnya, tak sembarang hadir dengan ide corat-coret di atas kanvas. Genre ini muncul sebagai bentuk frustasi para seniman Copenhagen, Brussel dan Ámsterdam pasca ekpresionisme.

Seni kria dapat disebut dengan seni kerajinan yang merupakan bentuk seni rupa terapan. Seni kria merupakan bagian dari seni rupa yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan fisik (seni pakai) dan psikologis (seni hias/keindahan rasa). Seni kria dikerjakan dengan keterampilan atau kecekatan tangan. Pada umumnya seni kria dibuat cendrung sebagai barang produksi atau seni industri.
Seseorang pengamat atau pecinta seni dapat menghargai dan menikmati karya seni kria apabila ia mengerti , memahami dan menilai karya seni melalui kepekaan rasa estetis dan nilai guna. Kemampuan dalam kegiatan tersebut dinamakan dengan Apresiasi seni. Kemampuan dalam memahami dan menilai karya seni terapan disebut kemampuan mengapresiasi seni terapan. Apresiasi sangat penting bagi setiap orang yang mau mengerti terhadap karya seni karena dapat melatih kepekaan rasa, memberi kenikmatan, dan memperkaya jiwa serta memperhalus budi pekerti.

Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kria)
Menilai suatu karya seni kria, kita harus memahami proses apresiasi seni rupa secara utuh. Proses tersebut adalah pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni sehingga dapat menumbuhkan rasa kagum, sikap empati, dan simpati yang akhirnya mempunyai kemampuan menikmati, menilai, dan manghargai karya seni.
1.      Setiap karya seni rupa mempunyai nilai seni yang berbeda satu sama yang lainnya. Nilai suatu karya sangat ditentukan oleh kemampuan perupa karya seni itu sendiri yang meliputi:
a.       konsepsi atau gagasan;
b.      kreativitas dalam penciptaan karya;
c.       teknik pengerjaan yang menghasilkan corak tersendiri, namun tetap memperhitungkan sifat-sifat media/bahan;
d.       keunikan dalam pengaturan komposisi dan bentuk sehingga menghasilkan karya yang tampak unik (beda dengan yang lain).
Kualitas suatu karya selain tergantung dari perupanya juga  ditentukan oleh kualitas dan sifat dari media/bahan yang digunakan. Misalnya sebuah topeng yang dikerjakan dengan bahan kayu pule akan jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan menggunakan kayu meranti.



2.      Kriteria Menilai Karya Seni Rupa Terapan (Seni Kria)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkarya seni rupa dan apresiasinya adalah sebagai berikut:
a.       prinsip seni;
b.      fungsi seni;
c.       komposisi atau unsur seni

Prinsip seni atau asas seni meliputi dua hal, yaitu:
1.      Komposisi (susunan)
Apa pun jenis karya seni rupa yang dikerjakan, tidak akan terlepas dari komposisi. Komposisi itu sendiri adalah susunan. Hasil karya itu akan baik dan indah apabila pengaturan atau penyusunan unsur-unsur seni rupa dalam satu kesatuan. Unsur-unsur pokok dalam seni rupa adalah titik, garis, bidang, arah, bentuk, ukuran, warna, gelap-terang, dan tekstur. Seseorang yang menyusun unsur tersebut berarti ia menciptakan bentuk atau desain. Komposisi dapat  dihasilkan  dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengaturan atau penyusunan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a.       keseimbangan (balance);
b.      kesatuan (unity);
c.       irama (ritme);
d.      kontras (berbeda jauh)
e.       serasi (harmony)

2.      Unsur-unsur seni rupa
1.      Garis merupakan unsur yang dapat memberi batasan atau kesan suatu bentuk, seperti kesan garis tipis beda dengan garis tebal.
2.      Arah merupakan susunan suatu garis atau bentuk menuju kerah tertentu sehingga akan dapat memberi kesan stabil atau dinamis, seperti arah berbelok-belok berkesan dinamis dan arah horizontal berkesan stabil.
3.      Bidang, ruang (bentuk) juga merupakan kesan batasan suatu bentuk, seperti lingkaran, segitiga, benjolan, dll.
4.      Ukuran merupakan kesan perbandingan suatu bentuk, seperti panjang-pendek, besar-kecil, luas-sempit, dll.
5.      Gelap terang merupakan efek cahaya yang nampak pada bentuk yang dapat dicapai dengan warna gelap dan warna terang.
6.      Warna merupakan unsur yang dapat memberi kesan secara menyeluruh pada suatu bentuk.
Warna dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.      warna primer (pokok) : merah, kuning dan biru;
2.      warna sekunder (campuran dua warna primer) :
·         orange ( merah dan kuning )
·         ungu ( merah dan biru)
·         hijau ( kuning dan biru)
3.      warna tersier (campuran warna primer dan sekunder) : hijau muda, hijau tua, ungu muda, ungu tua, orange muda, orange tua.
Warna komplimenter adalah warna-warna yang berlawanan atau berhadapan dalam susunan warna.
Penggunaan warna dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
1.      Warna Harmonis, warna diterapkan secara naturalis seperti warna yang nampak di alam, misalnya daun berwarna hijau, langit berwarna biru, bunga berwarna merah, dsb.
2.      Warna Heraldis, warna yang digunakan dalam pembuatan symbol atau lambing, misalnya merah berarti berani, putih berarti suci, biru berarti damai, hijau berarti sejuk,  kuning berarti jaya, ungu berarti berkabung, dll.
3.      Warna Murni, penggunaan warna secara bebas tidak terikat oleh alam atau makna tertentu, misalnya pada karya-karya seni modern.
7.      Tekstur, merupakan nilai raba dari suatu permukaan (kasar halusnya permukaan benda). Tekstur ada dua, yaitu tekstur nyata dan tekstur semu.
8.      Titik, merupakan unsur yang dapat digunakan untuk memunculkan kesan suatu bentuk, seperti membuat gambar ilustrasi atau lukisan pointilisme.

3.      Jenis-jenis Seni Kriya di Nusantara
1. Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain.
2. Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris, dan lain-lain.
3. Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.
5. Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lain-lain.
6. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.
4.      Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya
Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk.
1. Teknik cor (cetak tuang)
Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.
Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam:
· Teknik Tuang Berulang (Bivalve)
Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keeping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan (bi berarti dua dan valve berarti kepingan). Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya.
1· Teknik Tuang Sekali Pakai (A Cire Perdue)
Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.
Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.
2. Teknik Ukir
Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir.
Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius.
Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, Ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain:
a. Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual.
c. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
d. Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
e. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.
3. Teknik membatik
Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahap nglorod yaitu penghilangan malam.
Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai berikut:
a. Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar). Bahan kain tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos.
b. Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang masuknya warna ke serat kain (benang).
c. Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol.
d. Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain.
e. Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang lebar.
Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara lain sebagai berikut:
a. Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik jumputan.
b. Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain.
c. Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap (stempel yang umumnya terbuat dari tembaga) sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu.
d. Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu. Seniman batik lukis yang terkenal di Indonesia antara lain Amri Yahya.
e. Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya.
f. Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon (screen printing). Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain seragam sekolah.
Daerah penghasil batik di Jawa yang terkenal diantaranya Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Rembang dan Cirebon.
4. Teknik Anyam
Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong, pandan dan lain-lain.
5. Teknik Tenun
Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan. Daerah penghasil tenun ikat antara lain
6. Teknik membentuk
Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim disebut gerabah, tembikar atau keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya.
Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya:
a. Teknik coil (lilit pilin)
b. Teknik tatap batu/pijat jari
c. Teknik slab (lempengan)
Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik.
d. Teknik putar
Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong, guci dll
e. Teknik cetak
Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan

Fungsi Seni
Setiap karya seni rupa mempunyai fungsi tertentu, yaitu:
1)      Fungsi primer atau fungsi pribadi, yaitu fungsi untuk kepuasan pribadi bagi perupanya;
2)      Fungsi Sekunder atau fungsi social, yaitu fungsi untuk kepuasan bagi orang lain yang menikmatinya atau sebagai media komunikasi;
3)      Fungsi fisik atau pakai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik.

III.   MENGAGUMI KARYA SENI RUPA TERAPAN (SENI KRIA) NUSANTARA
Wilayah Nusantara yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, adat-istiadat, dan seni budaya daerah yang berbeda merupakan kekayaan budaya dan kebanggaan bangsa. Berbagai daerah suku di Indonesia banyak menghasilkan karya seni kria yang masing-masing memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Seni kria di daerah pada umumnya pengerjaannya bersifat tradisional sehingga tidak banyak yang terkenal, lain halnya dengan perupa lukisan dan patung banyak yang terkenal.
Nilai artistik seni kria daerah Nusantara terletak pada motif hias atau ragam hias, teknik pengerjaan yang rumit dan unik, dan bentuk serta keindahannya yang mengagumkan.

1.      Penciptaan Seni Kria
Seni kria yang diciptakan agar dapat memenuhi kepuasan pencipta dan pemakai atau penikmatnya, harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Faktor estetis (nilai keindahan yang terkandung dalam karya seni tersebut), nilai ini dapat dicapai dengan memperhatikan prinsip-prinsip seni rupa dan dengan keterampilan atau kecakapan tangan;
b.      Faktor artistik, nilai yang ditimbulkan oleh keindahan fisik/bentuk dan fungsi dari karya seni tersebut;
c.       Faktor kegunaan, kegunaan dari karya seni tersebut mempertimbangkan aspek keluwesan, kemanan, dan kenyamanan dari pemakainya.
d.      Faktor tempat, ukuran dan bentuknya harus mempertimbangkan tempat meletakkannya.
e.       Faktor rasa bahan, bahan yang digunakan harus juga mempertimbangkan keindahan bentuk, fungsi dan tempat. Misalnya bahan dari rotan bentuk apa yang mau dikerjakan, fungsinya untuk apa, penempatannya di mana, dsb.
f.       Faktor selera, karya seni kria yang dihasilkan harus memenuhi selera atau permintaan pemakai.

2.      Perjalanan Sejarah Seni Kria Nusantara
Periode perkembangannya mengikuti perkembangan seni rupa di wilayah Nusantara yang terdiri dari:
a. Periode zaman Prasejarah
Seni kria yang dihasilkan umumnya untuk kepentingan upacara kepercayaan, perabot rumah tangga, perhiasan dan peralatan berburu/perang. Teknik pengerjaannya sangat sederhana dan bentuk hasil karyanya juga sangat sederhana;
b. Periode zaman Hindu-Budha
Seni kria yang dihasilkan umumnya untuk kepentingan upacara kagamaan, perabot rumah tangga, perhiasan dan peralatan berburu/perang. Teknik pengerjaannya sudah mengalami kemajuan dan bentuk yang dihasilkan lebih banyak dan lebih indah. Karya-karya yang dihasilkan seperti: bejana, keris, tombak, kendi, guci, perhiasan, wayang, topeng, tenun, dll.
c. Periode zaman Islam
Pada zaman ini perubahan yang terjadi pada motif hiasan yang diterapkan pada benda kria, hal ini disebabkan karena adanya larangan menggunakan motif hewan dan manusia. Seni kria yang baru muncul pada zaman ini adalah wayang kulit.
d. Periode Sekarang
Perkembangan seni kria di zaman sekarang ini sangat pesat, baik dari segi bentuk, motif/ragam hiasan , bahan, dsb. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi dan seni kria di Indonesia sekarang ini sebagai sumber devisa. Benda kria yang dihasilkan antara lain: kria ukir kayu, anyaman bambu, kerajinan kuningan, perak, emas, kerajinan kulit, kria keramik, kria tenun, kria batik, dll.

Perbedaan PC dan MAC

Perbedaan PC dan Mac




KOMPAS.com - PC dan Mac telah menjadi dua platform yang saling bersaing selama puluhan tahun. Hampir selama itu pula PC telah menjadi pilihan utama untuk konsumen karena developer aplikasi lebih banyak membuat software untuk sistem operasi Windows yang dipakai PC.

Akan tetapi, beberapa tahun terakhir hal tersebut mulai berubah. Kini, sebagian besar aplikasi Windows juga tersedia untuk sistem operasi Mac OS yang dipakai oleh platform komputer buatan Apple tersebut.

Dengan semakin tipisnya perbedaan Windows dan Mac OS, beberapa konsumen mungkin semakin bingung memilih di antara dua jenis platform komputer ini, terlebih lagi dengan akan diluncurkannya Windows 8 pada Oktober nanti.

Nah, untuk membantu memilih, berikut ini delapan perbedaan terpenting antara PC dan Mac yang bisa dicermati sebelum menjatuhkan pilihan.

1. Apple menonjolkan keindahan produk-produknya
apple-prides-itself-on-design
(Gambar: Business Insider)

Hal yang satu ini tak bisa dipungkiri: produk-produk Mac memang indah di mata. Apple memang sangat mempedulikan tampilan dari komputer Mac, baik seri iMac, Power Mac, maupun laptop MacBook.

Sementara itu, tampilan PC bergantung pada vendor komputer yang membuatnya. Penampilan antar merek bisa berbeda-beda. Biarpun begitu, ada pula PC yang sedap dipandang, seperti misalnya Ultrabook terbaru bikinan Dell.

2. Software Windows lebih banyak
windows-has-software-that-is-more-widely-available
(Gambar: Business Insider)

Meski kesenjangan jumlah aplikasi telah mulai menipis, Windows tetap memiliki lebih banyak software dibandingkan Mac. Salah satu jenis aplikasi yang paling menunjukkan hal ini adalah game, di mana kebanyakan dibuat untuk platform Windows.

Beberapa program pun berjalan lebih baik di Windows. Contohnya seperti Microsoft Office for Windows yang memiliki fitur dan fungsionalitas lebih banyak dibandingkan versi Mac.

3. Mac lebih mahal
you-get-better-customer-support-with-a-mac
(Gambar: Business Insider)

Secara umum, produk-produk Mac cenderung lebih mahal dibandingkan PC yang spesifikasi teknisnya  setara. Bahkan laptop tipis jenis Ultrabook (yang berbasis Windows) pun ada yang lebih murah beberapa juta rupiah dibanding MacBook Air.

Di puncak hirarki produk laptop Apple bertengger MacBook Pro with Retina Display yang super mahal. Harganya dipatok mulai 2200 dollar AS atau sekitar Rp 21 juta

4. PC adalah pilihan yang lebih baik untuk bermain game
windows-is-better-for-hardcore-pc-gamers
(Gambar: Business Insider)

Seperti disebut sebelumnya, aplikasi game lebih banyak ditemukan di Windows. Bukan hanya itu saja, komputer PC sebagai basis hardware Windows pun lebih terbuka dan gampang dimodifikasi. Misalnya, pengguna bisa dengan mudah meng-upgrade kartu grafis atau menambah kapasitas RAM agar game berjalan lebih lancar.

Sebaliknya, Mac tidak bisa menyaingi PC dalam hal gaming. Untuk memperoleh Mac dengan spesifikasi yang bisa diandalkan untuk main game, pengguna harus merogoh kocek sangat dalam.

5. Penampilan Windows dan Mac OS berbeda, tapi keduanya mudah dipakai
the-two-operating-systems-look-different-but-are-still-easy-to-use
(Gambar: Business Insider)

Pengguna PC yang beralih ke Mac untuk pertama kalinya mungkin dibuat bingung dengan user interface Mac OS yang berbeda dengan Windows. Akan tetapi, setelah menggunakannya untuk beberapa lama, akan terasa bahwa cara kerja Mac OS mirip dengan WIndows.

Tombol "Start" Windows, misalnya, sedikit banyak bisa diwakili oleh icon "Finder" pada Mac OS yang akan menampilkan semua program, dokumen, dan file lainnya yang ada di komputer Mac.

Mac OS memiliki kelebihan dalam hal bundel software, di mana sistem operasi ini datang dengan berbagai macam aplikasi berguna seperti iPhoto, Mail, Garage Band, iMovie, dan banyak lagi.

6. Mac cenderung lebih aman dari ancaman malware

macs-tend-to-be-safer-against-malware-and-viruses
(Gambar: Business Insider)

Dibanding PC, hanya sedikit pengguna yang memakai komputer Mac. Karena itu Mac masih relatif lebih aman dibanding Windows yang banyak dipakai orang. PC Windows seringkali menjadi korban hacking dan mutlak membutuhkan anti-virus.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa komputer Mac pun tak kebal terhadap ancaman cyber, seperti yang dibuktikan oleh beberapa malware Mac yang muncul belakangan ini, misalnya "LuckyCat". Apple pun telah mencabut slogan "bebas virus" untuk komputer Mac.

7. Pilihan hardware PC lebih banyak
pcs-have-a-larger-variety-of-hardware-to-choose-from
(Gambar: Business Insider)

Dengan banyaknya produsen perangkat keras PC, pengguna Windows pun memiliki banyak pilihan komponen yang bisa dipilih dalam merakit ataupun meng-upgrade PC.

Sebaliknya, komponen Mac hanya dibuat oleh Apple sehingga membatasi pilihan pengguna platform ini.

8. Ingin jalan tengah? Gabungkan saja keduanya
want-the-best-of-both-worlds-macs-can-run-windows
(Gambar: Business Insider)

Komputer Mac bisa menjalankan sistem operasi Windows baik melalui virtual machine ataupun secara langsung dari dalam sistem. Setiap Mac memiliki program Boot Camp yang memungkinkan pengguna memasang Windows pada komputer Mac.

Jika diinginkan, pengguna bahkan bisa membagi ruang hard disk yang diperuntukkan bagi Windows dan Mac OS X apabila kedua sistem operasi tersebut terpasang di komputer.

Tersedia pula pilihan untuk membangun sistem "hackintosh", yaitu komputer PC tradisional yang menjalankan sistem operasi Mac OS.