Kategori

Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Manusia Sebagai Makhluk Sosial


Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.


Manusia sebagai makhluk sosial adalah kodrat yag dimiliki manusia itu sendiri. Mulai dari pembentukan zigote sampai ketika manusia itu meninggal tak lepas dari perannya sebagai makhluk sosial. Setiap langkah hidupnya selalu melekatkan dirinya sebagai individu yang memiliki predikatnya, yaitu manusia sebagai makhluk sosial.

Makhluk sosial di sini maksudnya adalah makluk yang terdapat dalam beragam aktivitas dan lingkungan sosial. Meliputi interaksinya maupun bagaimana kehidupannya dalam lingkungan-lingkungan sosial yang menjadi tempat manusia itu tinggal. Tempat mereka berkembang biak dan melakukan berbagai aktivitas dalam mengisi hidup mereka dengan berkehidupan sosial.

Ada beberapa hakikat yang menjadikan manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk yang tidak pernah bisa lepas  atau melepaskan diri dari lingkungan sosial maupun aktivitas sosial. Hal ini tentunya berkaitan pula dengan peran manusia yang juga sebagai makhluk individu. Makhluk yang mempunya cipta, rasa dan karsa.

Cipta untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan ide yang dimilikinya. Rasa yaitu perasaan yang meliputi berbagai emosi yang mungkin dapat ia keluarkan sebagai seorang individu. Ini menyangkut karakteristik masig-masing individu tersebut.

Sementara untuk karsa, yaitu kehendak yang dimiliki manusia yang membuatnya memiliki keinginan untuk melakukan segala sesuatu dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan peribadinya. Berikut ini hakikat manusia sebagai individu yang menjalankan perannya yang tiada lain adalah manusia sebagai makhluk sosial.

Makna Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Makna yang terkandung dalam peran manusia sebagai makhluk sosial yaitu hal-hal yang membuat manusia harus hidup bermasyarakat. Hidup berdampingan dengan manusia lainnya dalam sebuah lingkungan masyarakat atau dinamakan juga dengan istilah bersosialisasi. Mereka saling berinteraksi satu sama lain mulai dari hal-hal yang sifatnya kecil hingga yang besar.

Mulai dari interaksi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sampai iteraksi yang bertujuan untuk memneuhi kebutuhan sekunder dan tertiernya. Peran manusia sebagai makhluk sosial inilah yang pada akhirnya membuat manusia mengenal apa yang dinamakan bahasa atau simbol-simbol lain. Alat yang sering dipergunakan dalam kegiatan interaksinya sebagai makhluk sosial.

Dualisme Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Dialisme dalam hal ini adalah peranan manusia yang tidak hanya memiliki peran dalam peran manusia sebagai makhluk sosial saja, tetapi juga manusia sebagai makhluk individu. Keduanya berkaitan erat satu sama lain dan saling mempengaruhi dalam kehidupannya.

Mulai dari ketika manusia itu berada di dalam kandungan sebagai sel telur yang telah dibuahi atau dikenal dengan istilah Zigote, sampai ketika manusia itu meninggal. Dualisme ini selalu melekat di dalam diri manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna.

Sebagai seorang individu, manusia memiliki tugas dan peran lainnya yaitu manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai indvidu dengan kemampuan dan keunikan dirinya sebagai indvidu untuk bisa dipergunakan dalam masyarakat.

Dengan begitu, peran manusia sebagai makhluk sosialnya dapat dilakukan dengan memanfaatka potensi-potensi individu yang dimilikinya. Begitupun dengan kelemahan yang dimiliki manusia sebagai makhluk individu yang dapat dilengkapi oleh individu lainnnya. Proses saling melengkapi ini dilakukan ketika mereka hidup dalam suatu lingkungan masyarakat.

Tiga Aspek yang Dimiliki Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiiki tiga aspek penting dalam hidupnya. Ketiga aspek ini meliputi:

1. Aspek Organik

Aspek organik ini yaitu manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki fisik yang disebut jasmani. Organ tubuh manusia mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, hingga ia bisa disebut sebagai manusia. Tidak disebut binatang tertentu atau tumbuhan yang juga merupakan ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi ini.

2. Aspek Psikologis

Aspek psikologi di sini yakni unsur rohaniah yang terdapat dalam diri manusia sebagai makhluk sosial. Jiwa atau ruh yang menjadikan seorang manusia itu hidup dan memiliki ciri-ciri hidup. Mulai dari bernafas, tumbuh, berkembang, dan dapat memiliki pemikiran-pemikiran yang sifatnya abstrak. Termasuk memiliki perasaan tehadap segala sesuatu yang dialaminya dalam hidupnya baik sebagi individu maupun manusia sebagai makhluk sosial.

3. Aspek Sosial

Aspek sosial yang dimaksud, yaitu adanya kebersamaan yag menjadi bagian dari ciri manusia sebagai makhluk sosial. Dalam situasi atau kondisi tertentu mereka melakukan sesuatu secara bersama-sama. Mereka melakukan kerja sama dengan manusia lainnya untuk menghasilkan sesuatu bisa juga dalam upayanya untuk mewujudkan peranan manusia sebagai makhluk sosial.

Ketahanan Hidup Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Seorang manusia tidak dapat bertahan hidup jika ia tidak melakukan peran manusia sebagai makhluk sosial. Ia tidak hidup sendiri walaupun sudah diberi akal dan kemampuan yang sempurna sebagai makhluk individu. Mereka tetap membutuhkan orang lain. Tidak bisa hidup sendiri atau bahkan terisolasi dari manusia lainnya. Manusia tidak memiliki ketahananan untuk hidup seorang diri.

Itulah sebabnya pada kondisi tertentu terkadang manusia menjadikan makhluk lain untuk dijadikan kawan atau teman sosialisasi sebagai pengganti manusia. Walaupun pastilah tidak seideal ketika ia berinteraksi dengan sesama manusia.

Hal ini dapat kita lihat dalam sebuah film yang cukup terkenal, yaitu “Cast Away”. Dalam film tersebut tokoh utama yang terdampar sendirian di sebuah pulau yang tidak berpenghuni menjadikan sebuah benda berbentuk bola yang ditemukannya untuk dijadikan teman bicaranya. Hal itu dikarenakan ia tidak akan tahan hidup tanpa melakukan interaksi dengan manusia lainnya karena ia adalah manusia sebagai makhluk sosial.

Cara Bermasyarakat Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Masyarakat adalah tempat aktualisasi seorang manusia sebagai makhluk sosial. Dalam bemayarakat manusia memiliki cara-cara tertentu utuk menyukseskan peran manusia sebagai makhluk sosial. Cara-cara ini dikenal pula dengan bentuk interaksi sosial yang ada dalam masyarakat. Berikut ini cara-cara yang dilakukan manusia untuk beriteraksi dalam hidup bermasyarakat:

1. Imitasi

Dalam proses imitasi ini seorang manusia sebagai makhluk sosial bersikap, bertindak, bertingkah laku atau berpenampilan dalam rangka meniru orang lain. Hal ini dilakukan karena dalam masyarakat biasanya adanya persamaan inilah yang membuat interaksi dapat berjalan dengan menyenangkan. Tentunya dengan tidak memperlihatkan peniruan itu sacara jelas, hingga orang yang ditiru merasa kita menirunya habis-habisan.

2. Sugesti

Sugesti ini lebih pada tindakan dalam rangka memberikan pengaruh kepada orang lain dalam peran manusia sebagai makhluk sosial. Caranya dengan memberikan stimulus-stimulus atau rangsangan tertentu yang membuat seseorang dengan mudah dipengaruhi. Akibatnya, orang tersebut melakukan sugesti yang kita berikan tanpa berpikir secara rasional.

3. Simpati

Simpati adalah suatu sikap yang ada pada seseorang yang memliki ketertarikan kepada individu lain yang ada dalam masyarakat. Ketertarikan ini bisa disebabkan oleh penampilannya, karismanya, kebijaksanaannya, pola pikirnya, dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang dianggap memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang yang menaruh simpati tersebut dalam kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

4. Identifikasi

Suatu keinginan untuk menyerupai atau mengidentikan diri seorang indvidu dengan individu yang lainnya. Biasanya, sasaran yang diidentifikasi, yaitu seorang tokoh idola yang berasal dari public figure atau tokoh yang cukup dikenal oleh masyarakat. Jadi, ketika seseorang tersebut tampil ia dapat mengingatkan kita pada tokoh yang ia identifikasi tersebut. Ini termasuk kebiasaan normal dari manusia sebagai makhluk sosial.

5. Empati

Empati Ini adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang untuk turut serta merasakan suatu hal yang dialami oleh orang lain yang ada dalam masyarakat. Ketika orang lain mengalami sebuah penderitaan, maka kita seolah-olah ikut merasakan penderitaan yang dialami orang tersebut. Hal ini juga lumrah dilakukan manusia sebagai makhluk sosial.

Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya. Baik itu dalam masyarakat dan kemasyarakatan, Selain itu, juga fungsi dan tugasnya di masyarakat sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.

Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil.  Agar  individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk dapat menjadi manusia sebagai makhluk sosial.

No comments: